Akhir tahun ini enaknya ngebahas apa ya? Gue
bĂȘte nih, belum ada yang ngajakin gue tahun baruan bareng. Hm, apa kalian juga
begitu? Yuk, tahun baruan bareng gue. Gimana kalo gue ngajak tahun baruan di
atas jembatan layang? Keren kan? Ah, nggak mau? Ya udah, lupain aja. Gue
bercanda kok, sembari nunggu seseorang yang ngajakin gue tahun baruan bareng.
Gue pengin nge-review tahun 2014 ini menurut realita yang gue alamin sebagai
anak kompleks garis keras Indonesia.
Januari 2014
Bulan Januari lalu adalah bulan yang
seharusnya menjadi saksi kelulusan gue di Kampus. Namun, apa daya takdir
berkata lain. Gue nggak jadi lulus dengan tepat waktu di bulan ini, dan nggak akan
di wisuda bahkan sampai 2 tahun kedepan. Kenapa? Karena, gue udah mutusin buat nggak
ngampus lagi. Jurusan gue memang berat, dan gue adalah salah satu dari beberapa
mahasiswa yang harus mundur sebelum berjuang. Hm, selamat buat teman-teman yang
berhasil wisuda di bulan ini. Kalian luar biasa ! Salut sama mental kalian. Tetaplah
mengudara guys. Jangan pernah lupa dengan kawanmu yang pemalas ini ya. Gue
senang bisa di pertemukan dengan kalian sebagai Mahasiswa Universitas Negeri Makassar
Angkatan 2011 Jurusan Business English. Love you guys. Berpeluuuukaaaaaaan !!!
Februari 2014
Bulan Februari lalu adalah bulan yang
mengingatkan gue akan kesendirian. Nggak kerasa udah setahun aja gue ngejomblo.
Sepertinya, valentine tahun ini akan gue lewatin dengan kesendirian (lagi). Tapi,
nggak papa kok, asalkan gue masih bisa menghirup oksigen dengan bebas. Oiya, gue
pengin ngucapin selamat buat sahabat gue, Andi Iqra Mawardhana yang akhirnya
berhasil juga dapatin pacar. Gue salut banget dengan penantiannya. Itu yang
ngebuat gue percaya akan hasil dari penantian panjang. Hm, Langgeng ya kawan.
Februari akan menjadi bulan yang bersejarah buat lo. Trust me, it’s work !
Maret 2014
Bulan Maret lalu adalah bulan yang penuh berkah
buat gue. Kenapa? Karena Ibu gue akhirnya mau ngejual tanahnya buat modal
beliin gue smartphone. Bukan itu sih alasannya. Sebenarnya Ibu gue ngejual
tanah buat nambah modal beliau berangkat umroh bareng Ayah dan Adik gue. Keren
ya? gue nggak di ajakin. Hiks~ Nah, kebetulan sisa modalnya masih ada, gue jadi
deh di beliin smartphone. Urraaaaa … Akhirnya gue punya gadget juga. Sekarang,
gue bisa selfie pakai camera360, gue juga bisa check in path seperti mereka-mereka
yang eksis, dan yang terpenting gue bisa ngetweet everytime and everywhere. Yuhuuuu~
Makasih atas kebaikannya bu, Aku sayang Ibu. Muah :*
April 2014
Bulan April lalu adalah bulan yang memberikan
gue pengalaman hidup yang baru. Yakni, sebagai saksi dari salah satu calon
legislatif dari partai Gerindra. Gue di tuntut menghadiri proses pemilu di TPS
dari awal sampai selesai. Kalian tau nggak, prosesnya berlangsung berapa lama?
Ya, nggak tau. Prosesnya itu lama banget, makan waktu sampai 18 jam. Dan
sialnya gue nggak kebagian pembagian makanan seperti yang para saksi-saksi lain
dapatkan. Mereka semua di bawain makanan oleh para tim sukses mereka. Sedangkan
gue harus pulang kerumah buat nyari makan agar tenaga gue menjadi saksi yang
telah habis karena kelaparan bisa muncul kembali. Semua itu gue lakuin karena
ingin mendapatkan reward yang telah di janjikan oleh caleg sebesar 250k.
lumayan buat nambah uang jajan. Alhasil, gue harus berjuang dapatin itu sampai
pukul 04.00 dini hari. Dan akhirnya gue pun tau susahnya nyari uang itu seperti
apa.
Mei 2014
Bulan Mei lalu adalah bulan yang menguras
hati dan kantong gue begitu dalam. Meskipun di bulan ini gue udah nggak jomblo
lagi. Tapi, jujur gue belum siap buat jalanin suatu hubungan dengan kondisi
ekonomi yang seperti ini. Buat kebutuhan gue sehari-hari aja, gue masih ngemis
dulu ke orang tua. Apalagi gue harus nyari modal buat jajanin pacar. Terkadang
gue mikir, kenapa sih semua harus perlu uang? Kenapa sih nggak semua orang
langsung kaya aja? Ah, kalau kayak gitu sih buat apa kita hidup. Nggak ada
tantangannya. Nah, di bulan ini lah tantangan hidup datang ke gue. Dimana gue
harus bisa melihat realita yang ada. Gue nggak mungkin ngikutin kemauan pacar
gue yang pengin jalan mulu. Gimana gue mau menuhin kemauannya, sedangkan gue
masih bergantung dengan bantuan orang tua. Masa iya gue harus nyuri uang orang
tua, kan nggak mungkin. Selain gue takut dosa, bakat gue juga bukan disitu.
Juni 2014
Bulan Juni lalu adalah bulan yang mengawali
kembalinya status gue menjadi jomblo free transfer. Siapa aja yang mau sama
gue, silahkan rekrut gue. Gue selalu siap kok, nggak di gaji juga gue mau-mau
aja. Huft~ Tepat hari pertama di bulan ini, akhirnya si pacar mutusin gue
secara sepihak. Katanya, gue nggak selalu ada disaat dia butuh. Ya, emang benar
sih. Salah sendiri, siapa suruh rumahnya kejauhan. Haks~ Oiya, di bulan ini
perantauan sahabat gue, Faisal Nurhidayat (Isal) harus berakhir. Baru sebulan
merasakan gemerlap Ibukota, dia harus balik ke kompleks buat ngelangsungin akad
nikahnya. Bertepatan dengan itu, anak pertama dari sahabat gue. Muh. Syahril
Taufiq (Aing) pun lahir ke dunia. Betapa berkahnya bulan ini buat mereka. Buat
Isal, semoga menjadi keluarga yang samawa ya dan buat Aing, semoga menjadi ayah
yang hebat dan pastinya menjadi kebanggaan istri dan anaknya. Amin.
Juli 2014
Bulan Juli lalu adalah bulan yang punuh
berkah buat para umat muslim. Seperti yang kalian tau, bulan Ramadhan jatuh di
bulan ini. Bulan yang menawarkan keberkahan dan nikmat yang begitu besar.
Sayang, bulan ini kurang terasa lengkap karena ibadah gue yang masih aja
berantakan. Untungnya, puasa gue nggak ikutan berantakan. Kalau ikutan sih,
parah banget. Ramadhan kali ini terasa lebih gokil karena sajian dari world cup
2014 brazil. Selepas tarawih biasanya gue ngumpul di kompleks sambil nunggu
pertandingan world cup mulai. Oiya, di bulan ini gue juga sempat kursus
mengemudi selama 14 hari. Hal ini termasuk salah satu dari pengalaman baru yang
gue dapatin di tahun ini. Selama 14 hari gue belajar mengemudi, akhirnya gue
pun sedikit tau dasar-dasar mengemudi dengan baik dan benar. Sayangnya, gue
belum menguasai betul tentang senteran mobil, karena gue belum terbiasa membawa
kendaraan dengan posisi tubuh yang berada di ujung kanan. Akibatnya, fokus
senteran di ujung kiri pun sering terabaikan. Gue hanya fokus ke depan saking
tegangnya belajar mengemudi. Haks~
Agustus 2014
Bulan Agustus lalu adalah bulan dimana pertama
kalinya gue mutarin kota ngebawa CV. Setelah ngerasa udah cukup lama mengerami
telur di rumah, gue pun mutusin buat nyari kerja biar nggak mati membusuk
karena kelamaan diem di rumah. Dan selama bulan ini, ada 5 perusahaan yang dengan
ikhlas menampung CV gue. Dari kelima perusahan itu, cuma satu yang nggak
berakhir di interview. Tapi, berakhir lebih awal. Ya, berakhir di tangan
security kampret itu. Entah, CV gue nyampe ke HRDnya atau si kampret itu ngebuang
CV gue gitu aja. Setelah gue gagal mendapatkan pekerjaan, gue baru sadar kalau
nggak semua yang kita inginkan akan dengan mudah tercapai, di perlukan kerja
keras dan usaha yang kuat buat mewujudkan apa yang kita harapkan. Seperti halnya
mencari pacar, ketahuilah mencari pekerjaan itu nggak semudah kita ngebalikin
telapak tangan. Perlu usaha yang sungguh-sungguh agar kita bisa keterima masuk
menjadi bagian dari perusahaan mereka. Walaupun gagal di interview, janganlah
mudah berputus asa. Teruslah mencoba, kelak tuhan kan menunjukkan jalannya. Gue
percaya itu.
September 2014
Bulan September lalu adalah bulan kelahiran
gue. Specialnya di bulan ini gue masih tetap bernafas dengan baik. Ini adalah
ke 21 kalinya gue ngelewatin bulan ini dengan selamat. Itu tandanya umur gue
sekarang udah ganjil 21 tahun. Ulang tahun kali ini gue lewatin tanpa adanya
surprise dari keluarga, sahabat, dan kekasih hati. Hiks~ Walaupun nggak ada kue
dan lilin yang menyambut pertambahan usia gue, gue nggak sampai niat pengin
bunuh diri. Sebab, ada nggaknya kue dan lilin, umur gue tetap akan bertambah.
Setidaknya, masih ada yang ingat sama hari ulang tahun gue. Makasih buat kalian
yang udah ngucapin kemarin. Jujur, gue pengin banget ngetraktir makan kalian di
hari ulang tahun gue. Tapi, realitanya buat bayar makan sendiri aja gue
susahnya minta ampun. Maafin gue ya guys belum bisa nyenangin hati kalian. Gue harap
kalian ngerti kondisi gue saat ini. Gue janji, suatu saat nanti gue pasti akan
ngajakin kalian makan di hari special gue. Maka dari itu kalian harus bersabar
menunggu waktu itu tiba. Waspadalah-waspadalah.
Oktober 2014
Bulan Oktober lalu adalah bulan yang
mengajarkan gue akan indahnya perjuangan menabung untuk mendapatkan barang yang
gue inginkan. Di bulan ini salah satu idola gue, Fico Fahriza resmi merilis
buka pertamanya yang berjudul Martabak Asam Manis. Gue yang pengin banget punya
buku itu, harus menabung dulu sebelum bisa membelinya. Setelah 2 minggu
berjuang, akhirnya gue udah bisa milikin buku itu. Martabak Asam Manis karya
Fico adalah buku yang pertama kali gue beli pakai uang sendiri. Sebelumnya gue
cuma bisa minjam buku-buku punya teman kalau gue lagi pengin nyari bacaan.
Karena gue tau membuat buku itu susah, gue nggak bakal minjam lagi. Tapi, gue
harus membelinya. Karena hanya dengan membelinya, secara nggak langsung gue
telah mengapresiasi hasil karya dari mereka, para penulis. Oiya, awal karir
Fico itu berawal dari ajang Stand Up Comedy Indonesia yang di adakan oleh
KompasTV. Dia adalah Runner-Up SUCI3 dan sekarang menjadi salah satu dari
sekian banyak comic hebat di Indonesia. Dia melebarkan sayapnya di bidang
perfilm-an Indonesia dan sekarang resmi menjadi seorang penulis hebat. Benar
dugaan gue, karya pertamanya aja udah langsung mendapat tempat di hati para
pembacanya. Alhasil, bukunya pun menjadi best-seller. Gue salut banget sama
dia. Hm, gue tunggu karya selanjutnya. Faigk !!!
November 2014
Bulan November lalu adalah bulan turunnya
hujan di balkon rumah gue. Entah, ini pertanda apa. Yang gue ingat November
kemarin, gue telah ngelakuin blunder yang memalukan diri gue sendiri. Mulai dari
ngasih surprise birthday ke cewek yang ternyata masih dekat dengan mantannya,
sampai dengan ngedekatin teman yang dulunya sekelas waktu SMA yang akhirnya
jadian dengan teman kampusnya karena sempat cinlok dilokasi KKN. Pffttt~ Itu
sungguh memalukan. Masih jelas terlintas di benak gue, gimana ekspresi muka gue
pas tau, waktu gue bakar lilin buat surprise si cewek itu ternyata dibelakang
gue udah ada mantan tuh cewek yang merhatiin geliat gue yang begitu antusias
dengan moment ini. Alhasil, gue jadi tengsin dan nggak tau harus ngapain lagi.
Masih terbayang juga di hati gue, betapa nggak enaknya harus berjuang sendiri,
harus memulai chat duluan, betapa susahnya mencari bahan pembahasan agar chattingan
tetap berlanjut, harus sabar menanti kesempatan bertemu. Tapi, sebelum
kesempatan itu datang, dianya keburu jadian dengan orang lain. Hiks~
Pait-pait-pait. Bulan ini begitu pahit buat gue. Gue berharap kejadian seperti
ini nggak akan terulang lagi di masa yang akan datang. Oiya, di bulan ini juga
kisah LDR-an sahabat gue, Masharmadi Alfajrin (Ian) harus usai sampai disini.
Semua karena lawan LDR-an Ian yang dengan asyiknya bermain api di pulau
seberang. Keep calm yan, kami para sahabatmu selalu ada disamping kamu.
Desember 2014
Bulan Desember yang akan segera berakhir ini
gue lewatin dengan berbagai macam kegagalan. Mulai dari gagal ikut pre-order
buku koala kumal sampai gagal ngilangin status jomblo ini. Hiks~ Jelas yang
paling sedih dari kedua kegagalan diatas adalah gagalnya gue ikutan pre-order
buku koala kumal karya Bang Raditya Dika. Bagaimana nggak sedih coba? Selain
gue gagal dapatin buku bertanda tangan langsung dari Raditya Dika, gue juga
gagal dapatin kaus khusus bertuliskan koala kumal yang katanya limited itu. Dan
parahnya lagi gue gagal dapatin kesempatan di ajak langsung ke kebun binatang
ragunan bareng Raditya Dika. Huft~ Dan minggu ini, gue juga gagal buat operasi
pengangkatan kutil yang udah sekian tahun setia menetap dibetis kiri gue. Tapi,
di balik kegagalan yang gue alamin di bulan ini, ternyata Tuhan masih bersikap
adil ke gue. Tuhan nggak lupa ngasih rejeki buat gue melalui orang-orang di
sekitar gue. Di bulan ini gue jadi sering makan di luar, lumayan buat perbaikan
gizi gue. Mulai dari orang tua gue sampai sahabat-sahabat gue, semuanya pada
ngajakin gue makan enak. Alhasil, badan gue sekarang terlihat cukup berisi. Gue
pengin say thanks to orang tua gue, karena mereka gue bisa rasain makan ayam
goreng dan coto di bulan ini. Special buat kak Lita yang udah ngingatin
nikmatnya makan Nasi Kuning dipenghujung malam dan karena kak Lita pula,
akhirnya gue ngerasain serunya makan Nasi Kucing di emperan jalan. Terima kasih
juga buat sahabat gue, Iqra yang menyempatin waktunya buat traktir gue makan
ayam bakar yang lezat berdua. No, I don’t think that a candlelight dinner. Sekali
lagi, terima kasih buat kalian semua. Bighug dari gue. Boommm~
Nah, itulah hasil recap singkat kejadian
serta keseruan yang gue alamin selama tahun 2014 yang menyenangkan ini. Semoga
masih ada hikmah yang bisa kalian petik dari tulisan gue yang nggak penting ini.
Gue nulis ini buat antisipasi aja, siapa yang tau kalau-kalau nanti memori gue
nggak mampu lagi nyimpan semua kejadian-kejadian yang kemarin gue alamin. Setidaknya,
gue bisa membaca kembali tulisan ini di waktu yang akan datang. Lumayan kan, bisa
flashback tanpa harus berpikir dengan keras. Haks~ Gue minta doanya dari
kalian, semoga gue diberi umur yang panjang agar gue bisa di pertemukan kembali
dengan akhir tahun yang selanjutnya. Dan gue akan me-recap kembali keseruan
yang gue alamin di tahun berikutnya dan gue akan nulis begitu sampai
seterusnya. Hm, btw … SELAMAT TAHUN BARU YAA GUYS !!!