Beberapa hari yang
lalu gue lagi temanin teman gue yang lagi menunggu, secara otomatis gue juga
jadi ikut menunggu … menunggu teman gue yang lagi menunggu. Aneh? Nggak! Ini
memang sering terjadi tanpa kita sadari. Kalian pernah nggak kejebak dalam
situasi seperti ini? Kalo pernah, gimana sih perasaan kalian pada saat itu? Bete’?
Kesel? Atau malah senang? Oke, yang senang boleh cabut dari postingan ini,
huusss .. sanaaaa .. Jujur gue bete’ nunggu sesuatu yang nggak gue harapin,
tapi di sisi lain teman gue lagi nunggu sesuatu yang dia harapin. Mau cabut
ninggalin teman, takut nggak enak. Jadi gini deh, gue jadi ikut merasakan
penderitaan teman gue.
Menunggu itu emang
ngeselin, apalagi menunggu mantan minta balikan lagi. Hm, ada juga sih menunggu
yang bikin semangat, nunggu kiriman uang dari orang tua. Menurut gue, orang
yang membuat orang menunggu itu harusnya di pidana kan saja, kenapa? Karena menunggu
itu nggak enak banget, apalagi harus menunggu bang toyib yang 3 kali puasa 3
kali lebaran nggak pulang-pulang. Bang toyib nggak usah di tunggu, mungkin
sekarang dia sudah bahagia di dalam penjara. Bang toyib, sehat?
Kalian pernah mikir
nggak perasaan orang yang sedang menunggu? Pasti nggak, kalo mikir sih nggak
mungkin kalian buat orang itu menunggu. Menunggu identik dengan ketidakpastian,
gue kemarin rasain itu, gue jadi sering mikir gini, kiri-kira berapa jam lagi
ya teman gue kelar nunggunya? Jelas teman gue yang lagi nunggu nggak tau,
apalagi gue yang lagi nunggu teman gue kelar nunggunya. Yang tau itu ya pelaku
yang membuat teman gue nunggu, dia yang tau pasti kapan penderitaan gue dan
teman gue berakhir. Ibarat di film, dia itu aktor utamanya dan kami berdua
adalah calon penontonnya yang harus nunggu dia selesai syuting dan nunggu filmnya
tayang di bioskop.
Ada banyak cara yang
dilakuin orang yang lagi menunggu, ada yang diam saja dengan kepala tertunduk
lesuh, ada yang coba lari mutarin lapangan, ada yang sampe neror si pelaku yang
ngebuat dia menunggu, dan ada juga yang sampai sikap lilin biar terlihat
atletis di mata orang-orang. Cara menunggu setiap orang itu berbeda-beda dan
cukup beragam, dari situlah kita bisa menebak karakter seseorang saat sedang
menunggu. Misalnya, ada orang yang sedang menunggu dengan menyibukkan diri
dengan bermain game, bisa di tebak dia pasti pelaut. Kok pelaut sih? Kan pelaut
juga manusia, nggak menutup kemungkinan dia juga doyan main game, nggak selamanya
pelaut itu mainnya cuma di laut aja.
Oiya, kemarin gue nunggu
kepastian dari teman gue yang akhirnya kelar juga nunggunya itu sampai 12 jam lebih loh, gokil nggak
tuh?! Pengin banget gue nyari tau siapa dalang dibalik penungguan yang
berkepanjangan ini, eh pas tau ternyata dalangnya teman gue juga. Yaudah, di
maafin aja deh. Tobat lo bro, lo udah bikin kami berdua seperti orang bego’
nungguin lo selama itu. Dari ngetawain orang yang lewat sampai tidur bareng karena
nahan lapar, kami harus lewatin karena nungguin lo balik. Untung aja, kami nggak
sekasur bareng, soalnya gue takut khilaf mainin pantat dia yang lagi nganggur.
Dan pas tau lo itu udah
balik, kami serasa habis menangin hadiah kencan bareng Chelsea Islan. Rasa bahagia
yang nggak bisa kami ucapkan dengan kata-kata. Sayang, kencannya cuma sebatas khayalan
doang, realitanya setelah kami terbangun dari tidur, kami tetap aja lapar
karena emang dari tadi kami belum makan sama sekali. Akhirnya kami keluar buat
nyari makan dan besoknya kami ngadain acara syukuran kecil-kecilan atas kepulangan
lo yang kami tunggu selama 12 jam lebih itu. Btw, terima kasih ya buat
kesan-kesan yang lo beri selama 12 jam ini, kami sayang banget sama lo. Berpelukan
yukk, bro. nggak usah malu, nggak ada yang liat kok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar